Hello there!
Di zaman yang serba canggih sekarang ini, ada internet dan sosial media yang bikin orang-orang bisa mengekspresikan diri se bebas-bebasnya, posting se bebas-bebasnya, dan komentar apa aja sesukanya. Internet yang sekarang hadir di antara kita ini emang banyak membantu banget mulai dari memudahkan cari tugas atau jurnal-jurnal penelitian, cari berita terbaru, dan sebagainya. Tapi dibalik itu semua ada beberapa hal negatif dari internet mulai dari kontennya yang ga bisa disaring untuk anak-anak (setauku di indonesia sih gitu, gatau kalo di negara lainnya. maap penulis kurang riset, hehe), cyber bullying dan lainnya. Tapi ya kita ga bisa menghapuskan internet dan segala keburukannya itu. kita yang harus beradaptasi dengan segala 'perkembangan' ini.
Di postingan ini aku mau bahas contoh kasus : tentang pencampuran bahasa inggris-indonesia.
.
.
.
.
Di zaman millenials gini, kita dituntut untuk mahir berbahasa inggris, entah dari speaking reading writing atau yang lainnya. Mau lulus un smp atau sma butuh bisa bahasa inggris. Mau daftar organisasi, pertukaran pelajar, daftar beasiswa atau ngelamar kerja butuh pinter bahasa inggris juga. Bahkan mau karokean atau cengcengin kekasih hati pake lagu internasional, perlu bahasa inggris juga.
Di media sosial sering banget ada yang mencampurkan kata-kata bahasa inggris dan bahasa indonesia pada setiap postingannya. Contohnya isi pesan yang kaya gini, ini kutipan yang aku dapet dari Account Line Draft SMS :
"Kalian sadar gak si kalo makin kesini meme yang kalian anggap lucu itu sebenernya annoying, merugikan, dan menjelekkan pihak tertentu. Apalagi objek yang dijadiin meme tuh orang-orang terpandang let's say kak seto, even presiden lo sendiri. mulai dari meme yang pake kata-kata kasar, sampe pake gambar yang gak pantes."
Kalo kita liat dari isi pesannya, sender mungkin bermaksud baik yaitu mengingatkan umat-umat semua untuk lebih menghargai sosok yang terpandang dan disegani di indonesia dengan cara tidak menjadikannya bahan lelucon. Udah kan gitu. Tapi komentar atau tanggapan buat kutipan postingan di atas tadi yang malah bilang :
"Halah sender sok inggris lo" "Tau gak, mencapurkan bahasa inggris dan indonesia itu lebih annoying dibanding yang suka menebar meme lucu di kolom komentar" "ah kurang piknik lo"
Hadu hadu yang kaya gini, ini sender yang "dikata-katain" tapi aku yang nangis-nangis dan jadi nge-down, beneran. Haha lebay aja si uwee, tapi anaknya emang gitu terlalu perasa hehe, maap yak.
Terus apa hubungannya kok lu malah jadi sedih nis?
Jadi gini kawan-kawanku
Aku merasa kemampuan bahasa inggrisku kurang bagus, karena setiap disuru bikin esai tentang bahasa inggris, rasanya kaya susah banget menyusun kalimat dalam bahasa inggris itu. Sama hal nya dengan speaking kadang kalo di ajak ngomong bahasa inggris gitu aku ngerti, cuma untuk merespon atau menjawabnya tuh lama banget nyusun kata-kata di otak, kalo kaya presentasi dan disiapin beberapa hari atau jam sebelumnya sih masi mending, tapi kalo ditanyanya dadakan kaya wawancara gitu.. dah sudah.
Seperti yang kawan-kawan tau, kalo belajar bahasa inggris atau bahasa asing itu ya baiknya kan di praktekin, kalo mau lancar ngomong ya diucapin, kalo mau menulis kata dengan benar pun harus dicoba ketik. Maka akupun merupakan salah satu dari golongan yang suka mencampur-campurkan bahasa inggris dan indonesia itu. Ya, golongan yang menurut kalian temen-temen DS tadi annoying, maap ya.
Aku sedih sejadinya, aku malu, down dan ngerasa bodoh banget kalo nyoba nulis atau ngomong pake bahasa inggris yang campur-campur tadi, takut di"hujat". Bingung mau coba belajar pake cara apa lagi.
Kita yang harus bertransformasi jadi manusia yang lebih kuat
Di sosial media, siapapun bebas posting, berkomentar dan berpendapat apa aja, ya biarin aja ga ketemu orangnya langsung ini kan, ga kenal juga.
Kita ga bisa memaksakan seseorang untuk menjadi apa yang kita mau, jadi lebih lembut dan halus dalam bertutur kata, jadi lebih sopan, itu pilihan masing-masing individu. Seseorang tersebut gatau respon kita yang sebenarnya kaya apa setelah dikomentarin kaya gitu, karena ga liat mimik muka kita secara langsung, dari kalimat yang ditulis pun intonasinya juga bisa beda, maka ya akan sulit untuk di mengerti, terutama semenjak ada kata baper : ya elah gitu aja masuk ke hati. Kalo kita menginginkan perubahan, ya jawabannya dari diri kita sendiri. Kita yang harus bertransformasi jadi manusia yang lebih kuat.
1. Harus Percaya diri dan mencoba untuk tidak over thinking. (Tuhkan anis sok inggris WKWK)
Kadang ada perlunya juga kita untuk jadi cuek dan tidak memikirkan apa kata orang. Tapi lagi-lagi ini, susah, tapi silahkan dicoba hehe
2. Kita harus mulai bisa memilih mana komentar dan saran yang baik buat kita, ga semua komentar atau saran dari orang-orang perlu kita ikutin
3. Kita harus bisa melihat segala sesuatunya dari sudut pandang yang positif.
Ini susah, tapi kalo bisa diterapin ini bakal bagus banget. Tiap orang punya caranya sendiri, tapi kalo aku biasanya aku akan menenangkan diri dulu, balikin mood misal dengan main games, denger lagu, solat, atau baca al-quran, atau makan dan minum makanan kesukaan. Terus kalo udah ga sedih, udah tenang dan lebih bisa berpikir jernih, coba baca lagi komentarnya dan kamu akan menemukan bahwa mungkin yang memberi komentar bermaksud baik, cuma cara penyampaiannya aja yang salah
4. Kita harus lebih open minded, mau mendengar, mau di kritik, dan mau menerima masukan. Meskipun saran dengan cara yang kurang mengenakkan, gapapa dong kan buat kebaikan kita juga hehe
5. Jangan sungkan ceritakan masalahmu pada orang yang kamu percaya misal saudara atau sahabat, kamu akan menjadi lebih lega dan dapet solusi, atau setidaknya mereka akan menguatkanmu :)
Sebenernya ini ga cuma buat kasus bahasa inggris-indonesia aja, tapi bisa diterapin dalam berbagai hal kaya untuk menangani komentar di instagram "ih warna bajunya nyolok banget, sakit mata gue liatnya" "menor banget dandanannya kaya tante-tente" "apaan sih pose fotonya kaya gitu malah jadi mirip mimi peri"
Tenang, renungi kembali dan fikir positif : "oh iya ada benernya juga, thanks ya sarannya!"
Be kind, everyone is fighting a hard battle
.
.
When you given the choices between being right and being kind, choose kind
-kutipan dari film wonder
Di zaman yang serba canggih sekarang ini, ada internet dan sosial media yang bikin orang-orang bisa mengekspresikan diri se bebas-bebasnya, posting se bebas-bebasnya, dan komentar apa aja sesukanya. Internet yang sekarang hadir di antara kita ini emang banyak membantu banget mulai dari memudahkan cari tugas atau jurnal-jurnal penelitian, cari berita terbaru, dan sebagainya. Tapi dibalik itu semua ada beberapa hal negatif dari internet mulai dari kontennya yang ga bisa disaring untuk anak-anak (setauku di indonesia sih gitu, gatau kalo di negara lainnya. maap penulis kurang riset, hehe), cyber bullying dan lainnya. Tapi ya kita ga bisa menghapuskan internet dan segala keburukannya itu. kita yang harus beradaptasi dengan segala 'perkembangan' ini.
Di postingan ini aku mau bahas contoh kasus : tentang pencampuran bahasa inggris-indonesia.
.
.
.
.
Di zaman millenials gini, kita dituntut untuk mahir berbahasa inggris, entah dari speaking reading writing atau yang lainnya. Mau lulus un smp atau sma butuh bisa bahasa inggris. Mau daftar organisasi, pertukaran pelajar, daftar beasiswa atau ngelamar kerja butuh pinter bahasa inggris juga. Bahkan mau karokean atau cengcengin kekasih hati pake lagu internasional, perlu bahasa inggris juga.
Di media sosial sering banget ada yang mencampurkan kata-kata bahasa inggris dan bahasa indonesia pada setiap postingannya. Contohnya isi pesan yang kaya gini, ini kutipan yang aku dapet dari Account Line Draft SMS :
"Kalian sadar gak si kalo makin kesini meme yang kalian anggap lucu itu sebenernya annoying, merugikan, dan menjelekkan pihak tertentu. Apalagi objek yang dijadiin meme tuh orang-orang terpandang let's say kak seto, even presiden lo sendiri. mulai dari meme yang pake kata-kata kasar, sampe pake gambar yang gak pantes."
Kalo kita liat dari isi pesannya, sender mungkin bermaksud baik yaitu mengingatkan umat-umat semua untuk lebih menghargai sosok yang terpandang dan disegani di indonesia dengan cara tidak menjadikannya bahan lelucon. Udah kan gitu. Tapi komentar atau tanggapan buat kutipan postingan di atas tadi yang malah bilang :
"Halah sender sok inggris lo" "Tau gak, mencapurkan bahasa inggris dan indonesia itu lebih annoying dibanding yang suka menebar meme lucu di kolom komentar" "ah kurang piknik lo"
Hadu hadu yang kaya gini, ini sender yang "dikata-katain" tapi aku yang nangis-nangis dan jadi nge-down, beneran. Haha lebay aja si uwee, tapi anaknya emang gitu terlalu perasa hehe, maap yak.
Terus apa hubungannya kok lu malah jadi sedih nis?
Jadi gini kawan-kawanku
Di bumi ini ada banyak tipe manusia, ada yang dikasi
kecerdasan luar biasa yang dikasi tau apa dikit langsung paham. Dan ada yang
kaya aku ini, ga pinter. Eh, kurang pinter. ya masutnya gitu. aku emang anak
yang payah, kurang percaya sama kemampuan diri sendiri, termasuk kemampuan di
bidang bahasa inggris ini, hehe. [SKIP, ga boleh mengolok diri sendiri]
Aku merasa kemampuan bahasa inggrisku kurang bagus, karena setiap disuru bikin esai tentang bahasa inggris, rasanya kaya susah banget menyusun kalimat dalam bahasa inggris itu. Sama hal nya dengan speaking kadang kalo di ajak ngomong bahasa inggris gitu aku ngerti, cuma untuk merespon atau menjawabnya tuh lama banget nyusun kata-kata di otak, kalo kaya presentasi dan disiapin beberapa hari atau jam sebelumnya sih masi mending, tapi kalo ditanyanya dadakan kaya wawancara gitu.. dah sudah.
Seperti yang kawan-kawan tau, kalo belajar bahasa inggris atau bahasa asing itu ya baiknya kan di praktekin, kalo mau lancar ngomong ya diucapin, kalo mau menulis kata dengan benar pun harus dicoba ketik. Maka akupun merupakan salah satu dari golongan yang suka mencampur-campurkan bahasa inggris dan indonesia itu. Ya, golongan yang menurut kalian temen-temen DS tadi annoying, maap ya.
Aku sedih sejadinya, aku malu, down dan ngerasa bodoh banget kalo nyoba nulis atau ngomong pake bahasa inggris yang campur-campur tadi, takut di"hujat". Bingung mau coba belajar pake cara apa lagi.
Kita yang harus bertransformasi jadi manusia yang lebih kuat
Di sosial media, siapapun bebas posting, berkomentar dan berpendapat apa aja, ya biarin aja ga ketemu orangnya langsung ini kan, ga kenal juga.
Kita ga bisa memaksakan seseorang untuk menjadi apa yang kita mau, jadi lebih lembut dan halus dalam bertutur kata, jadi lebih sopan, itu pilihan masing-masing individu. Seseorang tersebut gatau respon kita yang sebenarnya kaya apa setelah dikomentarin kaya gitu, karena ga liat mimik muka kita secara langsung, dari kalimat yang ditulis pun intonasinya juga bisa beda, maka ya akan sulit untuk di mengerti, terutama semenjak ada kata baper : ya elah gitu aja masuk ke hati. Kalo kita menginginkan perubahan, ya jawabannya dari diri kita sendiri. Kita yang harus bertransformasi jadi manusia yang lebih kuat.
1. Harus Percaya diri dan mencoba untuk tidak over thinking. (Tuhkan anis sok inggris WKWK)
Kadang ada perlunya juga kita untuk jadi cuek dan tidak memikirkan apa kata orang. Tapi lagi-lagi ini, susah, tapi silahkan dicoba hehe
2. Kita harus mulai bisa memilih mana komentar dan saran yang baik buat kita, ga semua komentar atau saran dari orang-orang perlu kita ikutin
3. Kita harus bisa melihat segala sesuatunya dari sudut pandang yang positif.
Ini susah, tapi kalo bisa diterapin ini bakal bagus banget. Tiap orang punya caranya sendiri, tapi kalo aku biasanya aku akan menenangkan diri dulu, balikin mood misal dengan main games, denger lagu, solat, atau baca al-quran, atau makan dan minum makanan kesukaan. Terus kalo udah ga sedih, udah tenang dan lebih bisa berpikir jernih, coba baca lagi komentarnya dan kamu akan menemukan bahwa mungkin yang memberi komentar bermaksud baik, cuma cara penyampaiannya aja yang salah
4. Kita harus lebih open minded, mau mendengar, mau di kritik, dan mau menerima masukan. Meskipun saran dengan cara yang kurang mengenakkan, gapapa dong kan buat kebaikan kita juga hehe
5. Jangan sungkan ceritakan masalahmu pada orang yang kamu percaya misal saudara atau sahabat, kamu akan menjadi lebih lega dan dapet solusi, atau setidaknya mereka akan menguatkanmu :)
Sebenernya ini ga cuma buat kasus bahasa inggris-indonesia aja, tapi bisa diterapin dalam berbagai hal kaya untuk menangani komentar di instagram "ih warna bajunya nyolok banget, sakit mata gue liatnya" "menor banget dandanannya kaya tante-tente" "apaan sih pose fotonya kaya gitu malah jadi mirip mimi peri"
Tenang, renungi kembali dan fikir positif : "oh iya ada benernya juga, thanks ya sarannya!"
Be kind, everyone is fighting a hard battle
.
.
When you given the choices between being right and being kind, choose kind
-kutipan dari film wonder
Komentar
Posting Komentar