Langsung ke konten utama

IPLF 2016

Press Release
Indonesian Pharmaceutical Leadership Forum 2016

Anis Fitriani
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Indonesian Pharmaceutical Leadership Forum merupakan latihan kepemimpinan dari Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI) yang diadakan di Pekanbaru, 18-21 Februari 2016. Tuan rumah dari kegiatan IPLF ini adalah STIFAR-Riau. Peserta dari kegiatan ini adalah 82 delegasi mahasiswa farmasi dari seluruh Indonesia, yang sebelumnya telah melalui rangkaian tahap seleksi berkas dan esai.

18 Februari 2016

Delegasi UIN Jakarta berangkat menuju bandara Soekarno Hatta jam 06.00. Karena kondisi jalanan yang macet dan tidak memungkinkan untuk sampai di bandara tepat waktu, maka kami melanjutkan perjalanan lewat gang kecil. Sempat beberapa kali tersesat, tetapi Alhamdulillah kami bisa sampai di bandara dengan selamat. Di bandara kami bertemu delegasi dari Universitas Pancasila dan dari wilayah Priangan. Pukul 09.40 kami berangkat dari bandara, dan sampai di Pekanbaru pukul 11.10 . Setelah sampai di Hotel Mona Plaza, kami beristirahat sejenak, sholat, makan, kemudiaan diarahkan ke lantai 4 untuk mengikuti screening.

Bagi saya yang belum pernah di screening sebelumnya, screening ini terlihat menyeramkan. Apalagi setelah mendengar cerita dari teman-teman yang sudah pernah di screening sebelumnya di LK 2, ada yang harus mengulang di pos tertentu, dan lainnya. Sambil menunggu panggilan screening, kami sempatkan membaca dan saling berdiskusi mengenai esai masing-masing. Pada screening terdapat 4 pos, yaitu pos yang membahas esai kita tentang isu kefarmasian, pos yang membahas esai non-isu kefarmasian, ke-ISMAFARSI-an, dan pengembangan diri. Screening dilakukan secara lisan, dan pada setiap pos kita diberi waktu untuk menjawab pertanyaan 10 menit. Screening sempat ditunda beberapa saat untuk diisi kegiatan Pembukaan IPLF 2016 dan materi pertama yaitu Self Branding dan Melesat Menjadi Mapres. Materi pertama ini disampaikan oleh Mahasiswa Berprestasi dari Universitas Riau. Untuk menjadi mahasiswa berprestasi, diperlukan personal branding yaitu mencari keunikan yang dapat menjadi ciri khas kita, sehingga akan sulit untuk ditiru. Dan juga untuk menjadi mapres, kita harus bisa membagi waktu, dengan menentukan prioritas dari agenda kita dengan mengutamakan kegiatan yang penting dan mendesak. Setelah materi pertama selesai, screening kembali dilanjutkan sampai jam 2 pagi.

19 Februari 2016

Pukul 05.00 kami bangun tidur, kemudian solat dan berolahraga. Kegiatan belajar pada hari ini dimulai jam 07.30. Sebelum materi dimulai, kami berkumpul dulu dengan kelompok masing-masing sesuai dengan yang sudah dibagi pada hari sebelumnya. Saya sendiri tergabung kedalam kelompok 7 dengan fasilitator kak silvy dari SA Keuangan. Bisa dibilang, kelompok 7 ini adalah teman belajar dan diskusi yang sangat baik. Kami saling sharing dan tuker informasi, tidak saling malu maupun segan untuk bertanya tentang materi yang kita belum paham, saling berbagi permen dan saling mengingatkan jika ada yang mengantuk saat materi.

Pukul 07.30 kami mendapatkan materi yang pertama yaitu Kontekstualisasi Peran dan Partisipasi ISMAFARSI terhadap Peningkatan Mutu Kefarmasian Indonesia dari ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) yaitu Prof. Daryono  Hadi Tjahjono. Dalam menghadapi AEC (Asean Economic Community), pemerintah mempunyai visi misi yang salah satunya adalah meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum dapat menjadi faktor yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan tersebut, karena secara tidak langsung kurikulum dapat menjadi arah pengembangan tenaga kerja khususnya tenaga kesehatan sehingga sumber daya manusia di Indonesia dibidang tersebut bisa memiliki keterampilan yang baik. Oleh karena itu, agar lulusan apoteker memiliki kompetensi yang sama, maka diterapkanlah Uji Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) berbasis CBT dan OSCE. Untuk kurikulum di Indonesia sendiri, Kementrian Riset dan Teknologi (KEMENRISTEK-DIKTI) telah menetapkan ketentuan yaitu 144 SKS untuk Jenjang pendidikan S1 dan minimal 24 SKS untuk Pendidikan Profesi. Selain itu, Prof. Daryono juga memberikan informasi tentang sistem pendidikan farmasi di negara maju seperti Korea, Jepang, dan lainnya.

Selanjutnya, kami mendapatkan materi yang kedua yaitu Ideologi, Politik, Strategi dan Taktik dengan pemateri dari Anggota DPD-Riau, Ibu Intsiawati Ayus. Ideologi adalah gagasan, konsep, dan landasan berfikir berdasarkan ilmu pengetahuan untuk bisa mencapai satu tujuan. Untuk memperjuangkan tujuan tersebut, maka dibutuhkan politik sebagai alat atau media untuk mencapai tujuan. Selain politik, dibutuhkan juga strategi dan taktik yaitu sikap, pendekatan, atau tindakan, yang dirancang melalui siasat untuk mencapai tujuan tertentu. Beliau juga menyampaikan bahwa kita perlu memahami landasan dan AD-ART organisasi kita, khususnya ISMAFARSI, meningkatkan kepercayaan diri, menguasai materi, dan melakukan improvisasi melalui inovasi.

Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi kelompok wilayah, yang dimulai dari presentasi wilayah joglosepur. Setelah presentasi dari wilayah joglosepur selesai, kami kembali melanjutkan materi yang ketiga tentang Advokasi dan Advokasi Media oleh Bapak Saparudin Koto, S. P. Beliau menjelaskan bahwa media mempunyai peran penting dalam membangun opini, maka kita perlu melihat peluang dan memanfaatkan media massa tersebut.

Setelahnya, kami kembali melanjutkan materi Apakabar Apoteker Indonesia oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat IAI Bapak Noffendri  Roestam. Beliau menerangkan bahwa apoteker masih belum dikenal dengan baik dan belum mendapat kepercayaan di masyarakat Indonesia.  Hal ini bisa saja terjadi karena di negara kita ini masih banyak “Ghost Pharmacist” yaitu apotekernya tidak terlihat di apotek. Pemikiran yang selama ini tertanam di masyarakat adalah bahwa semua yang bekerja di apotek adalah apoteker, padahal bisa saja yang ada disana juga asisten apoteker, dan lainnya. Maka untuk meningkatkan eksistensi apoteker di masyarakat, IAI melakukan beberapa upaya diantaranya branding apoteker melalui DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang Obat), dan juga gagasan untuk memasang papan praktik yang didalamnya terdapat informasi nama apoteker, jam praktik nya, dan sebagainya.

Setelah materi selesai dan ISHOMA, presentasi kelompok wilayah kembali dilanjutkan dengan pemaparan dari wilayah sumatera 1 dan sumatera 2. Kemudian belajar kembali dilanjutkan dengan materi Prospek Pergerakan Mahasiswa di Era Globalisasi, dan akhir sesi belajar ditutup dengan FGD (Focus Discussion Group) untuk me-review semua materi yang telah kami dapatkan pada hari tersebut.

20 Februari 2016

Masih sama dengan hari sebelumnya, kami bangun jam 05.00 kemudian berolahraga, sarapan, dan kembali melanjutkan pembelajaran pukul 07.30. Pada sesi pertama pembelajaran hari ini, kembali dilanjutkan presentasi dari kelompok wilayah yang belum selesai pada hari sebelumnya. Setelah presentasi kelompok wilayah selesai, dilanjutkan dengan sesi sharing dengan BP-BPH ISMAFARSI dan juga sesi Life Plan yaitu kami dibagikan form yang di dalam form tersebut kami harus menuliskan Life goals dan Target untuk beberapa tahun kedepan. Selain itu, kami juga menuliskan langkah-langkah kongkrit untuk dapat mewujudkan life goals tersebut. 

DREAM BIG,WORK HARD, PRAY HARDER

Sore harinya, kami kembali lagi ke ruangan. Bukan untuk belajar, tapi kami peserta IPLF yang sudah dibagi kedalam kelompok (yang di acak non wilayah) menyuguhkan penampilan-penampilan hiburan. Penampilannya bermacam-macam, ada yang membaca puisi, bernyanyi, drama, dan lainnya. Ketika kelompok yang lainnya latihan dari malam hari, kami belum kumpul sama sekali dan malah tidur. Lalu mas agung dari UGM menyarankan untuk menampilkan puisi berantai. Puisi tersebut dikirim ke multichat agar sebelumnya bisa kami baca masing-masing terlebih dahulu. Akhirnya satu jam sebelum penampilan, kami baru latihan secara lengkap untuk penampilan. Kami memutuskan untuk menampilkan pantun, puisi berantai, dan nyanyian daerah. Alhamdulillah audiens menyukai penampilan kami dan kami menjadi kelompok penampilan terbaik.

21 Februari 2016

Sama seperti hari sebelumnya, kami bangun jam 05.00 kemudian berolahraga dan sarapan. Namun, ada yang berbeda, hari ini kami tidak lagi memakai almamater dan memasuki ruangan untuk belajar. Hari ini adalah waktunya untuk kami Outbound. Outbound kali ini cukup berbeda konsepnya dari yang pernah saya ikuti sebelumnya. Kami dibagi kedalam beberapa kelompok (lagi) untuk melakukan outbound ini. Kami diminta untuk pergi ke 4 tempat yang ada di Pekanbaru. Peraturannya, kami tidak boleh membawa uang, satu kelompok hanya dibolehkan membawa satu hp dan satu tas yang dipegang oleh ketua kelompok. Kemudian kami dibekali uang Rp. 70.000 oleh panitia, uang tersebut bisa kita gunakan untuk transportasi atau kebutuhan lainnya selama perjalanan. Tempat pertama yang harus kami kunjungi adalah Masjid Agung An-nur. Untuk sampai kesana, kelompok kami memutuskan untuk men-charter angkutan umum, akan tetapi karena biaya yang ditetapkan supir angkot tersebut sangat mahal, kami takut uangnya tidak cukup untuk sampai hingga ke tempat terakhir. Akhirnya, kami mencari tumpangan dari mobil pick-up yang lewat. Kemudian, dalam perjalanan ke tiga tempat lainnya yaitu taman kota, gedung mtq, dan perpustakaan wilayah kami kembali mencari tumpangan pick-up bahkan sampai kembali ke hotel. Akhirnya, uang Rp 70.000 dari panitia masih utuh dan belum kita pakai sama sekali.


Semua rangkaian kegiatan maupun materi di IPLF ini sangatlah berkesan bagi saya. Menjadi bagian dari peserta IPLF merupakan salah satu nikmat dari Allah S.W.T yang haruslah saya syukuri, karena di IPLF saya tidak hanya mendapat pengetahuan baru, tetapi juga self improvement untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dengan mengikuti IPLF saya belajar untuk tidak mudah mengeluh, belajar untuk lebih open-minded dan menghargai pendapat dan saran dari orang lain. Dan yang terpenting, IPLF mengajarkan saya untuk selalu berbahagia dalam kondisi apapun dan senantiasa membagikan kebahagiaan tersebut kepada orang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

karya tulis ilmiah

ini nih buat yang lagi nyari referensi hehe semoga bermanfaat yaw :3 cekidot>> MISTERI LAUT SETAN   DISUSUN OLEH :                 ANIS   FITRIANI                       X-IPA3          (05)                    CONITA   LUTHFIYAH            X-IPA3          (08)                    LITIA   DITA   MULYAR          X-IPA3          (17...

ENFP : Pendiam?

- ENFP pendiam, atau mungkin hanya aku saja?- Haloo semuanya!! Hari ini aku akan membahas salah satu dari 16 tipe kepribadian versi MBTI (Myers-Birggs Type Indicator). Yap, kepribadianku sendiri, ENFP. Hahaha Lanjut Nah, MBTI itu jadii adalah salah satu tes kepribadian. Nah MBTI ditentukan berdasarkan 4 aspek berikut ini : 1. Favorite World :  Do you prefer to focus on the outer world (Extraversion/ E ) or on your own inner world (Introversion/ I ) 2. Information : Do you prefer to focus on the basic information you take in (Sensing or Observant/ S ) or do you prefer to interpret and add meaning (Intuition/ N ). 3. Decisions : When making decisions, do you prefer to look at logic and consistency (Thinking/ T ) or look at the people and special circumstances (Feeling/ F ) 4. Structure : In dealing with the outside world, do you prefer to get things decided (Judging/ J ) or do you prefer to stay open to new information and options (Perceiving or Prospectin...

suka duka jadi anak SMA :(

jadi anak sma itu (menurut aku) ga enaaaak. aku lebih suka jadi anak kecil. anak kecil itu bebas seolah ga ada beban mereka ga mikirin betapa besok itu ada ulangan kimia, pr fisika, kerja kelompok ekonomi, ngerangkum biologi yaaa mereka pr ada paling cuma 1 atau 2 doangan. itu juga soalnya 10. sedangkan anak sma? pr nya 1 lembar bolak balik juga udah termasuk dikit wahahaaa anak kecil itu bebas dengan dunia mereka sendiri, mereka mau ngapain aja terserah. hem, maksudnya gini iya sih anak sma lebih bebas, bisa pergi keluar rumah segala macem sesuka nya tapi kalo anak kecil itu masi polos banget jadi mereka mau jungkir balik,  guling gulingan atau apaa ya di maklumi tapi kalo kita yang kaya gitu? pasti bakal di protes! hidup jadi anak sma banyak gengsi nya._. itu yang aku ga suka kalo jadi anak sma juga tanggung jawabnya lebih berat, ya ga? kita harus siap mental dan hati untuk dengerin semua omelan dari bu guru ayah atau ibu kita di rumah. contoh kecilnya aja gini deh, waktu itu a...