Anisfitrianisa

Hai! Jadi ini travel story yang pertama, sebelumnya maaf kalo nulisnya masih belum rutin gitu hehe. -Balita yang naik kereta- Jadi di kereta itu kan penumpangnya beragam ada yang laki-laki, perempuan, lansia, maupun balita. Namanya juga balita ya cara mengekspresikan dirinya ya macem-macem. Ada yang nangis, ada yang teriak, dan lainnya. Belom bisa mengelola emosi dan menyampaikan yang dia pengen tuh sebenernya kaya apa. Suatu ketika aku naik kereta dari arah tanah abang ke bogor di jam 5 sore, ya pokonya sekitar itu lah, aku juga lupa. Nah jam segitu tuh, jamnya orang pada pulang kantor, jadi kereta penuh banget parah. Panas dan sesak juga. Ternyata di dalem kereta yang aku naikin itu, ada anak kecilnya juga, sekitar umur 1 atau 2 tahun. Si anak kecil ini nangis sepanjang perjalanan. Respon ibunya ya bermaksud untuk nenagin mungkin sebenernya, tapi karena terkesan kaya ngebentak "yaudah sih jangan nangis bikin malu aja", si anak kecil ini nangisnya justru tambah kence...

Terlalu banyak sebenernya yang mau di tulis di blog, tapi cuma rencana. Ya salah satunya ini sih. Travel Story : hal (yang menurutku) inspiratif yang ditemukan saat melakukan perjalanan. Tapi yasudah berikut ini hal yang pengen aku share : Aku adalah si anak yang lebih suka kemana mana pake transportasi umum, seringnya busway atau kereta. Kalo naik transportasi umum itu seru, seperti ada sesuatu yang diperjuangkan dan dari situ kita belajar banyak hal (dih) Belajar sabar meski desek desekan, dipepet dan didorong ibu-ibu brutal sampe sama sekali ga bisa gerak, belajar ga egois ngasi tempat duduk ke orang tua atau ibu hamil, anak kecil, atau penyandang disabilitas. Di transportasi umum juga banyak orang-orang yang secara ga sadar belajar untuk lebih empati. Pernah denger kan cerita yang ada kejadian pelecehan seksual terus si mas-masnya di videoin dan diomelin serta diusir-usir sama para pengguna kereta? itu salah satu contohnya. Ga jarang juga malah sering aku yang dibantuin sama pe...

Halo lagi! Ubur-ubur lembur ini merupakan salah satu buku karya Raditya Dika, si penulis yang serba bisa (yang kalo namanya disebut didepan bapak, beliau akan berkata "Anis, itu raditya dika yang rumahnya di komplek sana kan? ayahnya dia temen main bulu tangkis papa! Hm). Bukunya baru rilis sekitar 1 Februari lalu, dan di buku ini ada sesuatu yang bikin aku pengen aktifin blog ini lagi. Entah tahan berapa lama, let's see Ubur-ubur lembur kesan pertamanya, wah nih buku bakal tentang apa nih? karena setiap bukunya raditya dika selalu punya pola yang walaupun cerita dalam bukunya ada banyak, tapi punya satu tema besar. misalnya buku marmut merah jambu, tentang kehidupan masa sma, atau koala kumal yang isinya tentang patah hati terhebat. Aku emang cuma ngikutin dua buku itu doang haha, karena emang ngefansnya telat dan ku sungguh ingin baca semua bukunya yang lain dari awal, entah masi ready stock apa engga :( Pertama beli buku ini, terus baca ada bab judulnya dua orang ya...